Selasa, 25 November 2008

Bahasa Indonesia XI

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA
KELAS/PROGRAM : XI (SEBELAS ) IPA/1PS
HARI/TANGGAL : Rabu, 12 DESEMBER 2007
WAKTU : Pukul 11.30 – 13.00



I ASPEK MENDENGARKAN

1. Bagaimana terjadi kontak Pak Agus dengan Pramoedya Ananta Toer?
Dalam tugas saya sebagai assinten Khusus Wakil Kepala Bakin, Letnan Jendral Roedjito untuk menyusun laporan intelejen. Kontak pertama saya melalui Pak Hudaidah, yang dikenal pernah mengobati Pak Pram dan anaknya. Caranya harus demikian rupa sehingga tidak seperti interogasi, tapi datang sebagai tamu yang ingin kenalan. Hasil kontak-kontak itu, dan juga setelah saya baca karya-karyanya, saya mendapatkan sejumlah kesimpulan untuk bahan laporan tugas saya.
Karaker orang ini karakter orang pesisir. Keras, suka berontak. Orang-orang Blora itu ya di zaman Majapahit, ya Mataram, ya Demak memang suka melawan. Kerajaan Demak adalah hasil dari pemberontakan mereka. Nah, begitu ringkasnya latar belakang sejarah masyarakatnya.
Sekarang pribadinya. Pak Pram ini bukan politikus, bukan partai, tidak punya kemampuan mengorganisir, tak ada leadership, individualis, ekstrink, egois, bahkan anarkis. Khas seniman yang maunya kehendaknya sendiri yang berlaku. Tapi reputasinya internasional. Nah, jadi kalau pemerintah mau macam-macam, dia bisa melakukan perlawanan moral yang memalukan pemerintah.

Berapa lama kontak itu terjadi?
Sekitar dua tahun. Cara kontak yang saya kembangkan itu sedemikian rupa sehingga malah akhirnya jadi berkembang ke arah persaudaraan. Jadinya akrab. Saya mulai menyausun laporan-laporan Jaksa Agung. Menurut saya dia tidak akan merupakan ancaman terhadap negara, engan alsan-alasan yan saya sebutkan tadi
Ketika ditahan di Pulau Buru, dan ditekam pemeritah dia melawan dan justru jadi dasyat, produktif dan hebat. Di bawah tekanan berat karya-karya besarnya lahir. Setelah dibebaskan, berilah dia kemudahan. Kreativitasnya akan menurun, militasimya merosot, lalu akan datanglah kesibukan menghadapi persoalan hidup sehari-hari. Dia akan mandek. Rindu anak, rindu rumah, ingin punya cucu, kangen menebus banyak hal sebagai manusia normal, sakit tua dan seterusnya. Dia akan menjadi manusia biasa.

Apakah mungkin dia ingin menggalang kekuatan?
Orang ini egois, tidak kelihatan tanda-tanda mampu menggalang kekuatanitu. Orang ini sama teman-teman dekatnya saja, sama Hasyim Rahman, Yusuf Isak, berantem, berkelahi dan pecah. Dalam uruanpolitik enggak ada orang eksentik kayak Pram yang individualis begini menggalang kekuatan. Lha sama teman-teman dekatnya tapol Pulau Buru saja juga berantem. Berkelahi fisik

Pertanyaan :
tuliskan gagasan pokok dari narasmuber dari wawancara tersebut?
topik apa yang disampaikan dalam wawancara tersebut?
rangkumlah wawancara tersebut dengan kalimat yang efektif dan runtut?

2. Salam sejahtera para dewan juri yang saya hormati, bapak dan ibu serta rekan-rekan hadirin yang saya hormati Sungguh sewaktu kehormatan bagi saya, Yanti Juniarti dapat mewakili rekan SMA Negeri 22 Jakarta dalam lomba pidato bertemakan ”Bangkitlah Pemuda! Ayo lawan Korupsi:, yang digelar KPK (Komisi Pemberantas Korupsi). Dalam kesempatan emas ini saya akan membawakan sebuah pidato berjudul : Lawan Tikus-tikus Negeri atau Mati
Bapak dan ibu serta rekan-rekan yang budiman. Dalam kehidupan manusia, sangat diperlukan adanya kesimbangan antara kehidupan di dunia dan di akherat. Jika manusia hanya mengutamakan kehidupan dunia saja tanpa pula memikirkan akherat, maka akan buta sehingga menghalalkan segala macam cara dalam mencapai tujuannya. Contohnya ya .... korutor-koruptor berhati bejat itu! Betulkan?
Memang kalau bicara tentang korupsi, seringkali respon dari kebanyakan masyarakat kita hanya datar-datar saja, sudah dianggap biasa atau lain halnya kalau bicara masalah maling ayam tertangkap, uuh .... langsung deh nafsu sambil tindakan. Ada yang menghujat, menyumpah serapahi, dan yang lebih sadis lagi, dianiaya sampai mati. Padahal bisa saja ia terpaksa berbuat demikian karena sulitnya memperoleh penghasilan untuk makan anak dan istrinya, iya bukan?
Bapak dan ibu serta rekan-rekan sesama pemuda-pemudi Indonesia. Penyakit kronis macam korupsi yang jelas telah menghancurkan sendi-sendi berbangsa dan bernegara ini pun, sudah menjangkit ke semua level masyarakat. Berbagai dunia profesi, seperti pengusaha, kosultan, jasa, hakim, pengacara, wartawan, dosen, guru, pagadang hingga ke tingkat akar rumput tak lepas dari tindakan yang sangat merugikan banyak pihak ini. Ironisnya, para pejabat kita baik di tingkat eksekutif mapun legislatif yang seharunya memberi teladan yang baik kepada masyarakat malah paling terdepan malakukan tindak pidana korupsi. Tengok saja kasus-kasus korupsi yang tengah melanda begeri kita, yang sudah buat negara bangkrut ....krut! dari mulai kasus Mbah Harto, korupsi KPU, Jamsostek, perpenjangan HBG Hilton, Pungli, Pembobolan BNI, waah .... masih banyak lagi deh. Itu hanya sebagian yang tertangkap media. Kebetulan saya ikuti beritanya. Bahkan, fakta membuktikan bahwa negara kita pernah rugi 28 milyar akibat Pungli yanghanya dilakukan oleh 2 perwakilan RI di Malaysia dan Tokyo. Karena dua cengkuk sja kita rugi 28 milyar? Gimana kalau sepuluh, serautus, bahkan seribu orang macam itu? Hancurlah negeri ini, penuh dengan koruptor!

Pertanyaan :
a. tuliskan gagasan pokok dari sambutan tersebut
b. bagaimana sikap kalian terhadap isi sambutan tersebut?tuliskan tanggapan seojektif.

II ASPEK BERBICARA


1. Perhatikan wacana di bawah ini :


















Pertanyaan :
Tuliskan ide pokok setiap paragraf dan termasuk paragraf apa dalam wacana di atas?
Tuliskan kata-kata kunci dalam wacana di atas?
Rangumlah wacana tersebut dalam 5 kalimat dengan membentuk satu pengembangan paragraf atau satu ide pokok
2. Tuliskan tanggapan kalian terhadap topik yang terdapat dalam kalimat dibawah ini. Nyatakan sikap kalian secara jelas :

Pemerintah mengumumkan mata pelajaran yang di UAN menjadi bertambah sedangkan Diknas belum memutuskan standar ketuntasan minimal dalam ujian.
Pembangunan Busway ditentang warga Perumahan Anggek karena merusak lingkungan mereka.
Pemakaian premuin akan dibatasi seiring kenaikan harga minyak dunia

III ASPEK MEMBACA

1. Perhatikan wacana dibawah ini !
Departemen Pertanian mengajak petani untuk memerhatikan tehnik pengelolaan padi saat panen dan pascapanen agar petensi kehilangan produksi dapat ditekan. Pengelolaan yang benar dapat menyelamatkan padi yang terbuang dan memberikan jaminan pasar bagi petani.
Direktur Jendral Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Departemen Pertanian Djoko Said Damarjati mengatakan sesuai dengan pantauan Badan Statistik, setipa kali panen petani pasti kehilangan 20 persen dari padi yang diproduksi. Hal ini dikemukan pada acara sosialisasi Gerakan Pengawalan Pascapanen dan Pemasaran Gabah Beras di Desa Astomulyo, kecamatan Punggur, Lampung Tengah. ”kami memperhatikan kehilangan banyak terjadi saat panen, perontkan gabah, dan penggilingan gabah,” kata Djoko. Saat panen kehilangan mencapai 5 persen. Itu terjadi karena petani memanen padi secara asal dengan sabit biasa sehinggan bulir padi banyak terbuang.
Direktorat P2HP menargetkan mampu menekan kehilangan saat panen hingga 2 persen. Caranya Direktorat P2HP akan membagikan sabit bergerigi kepada gabungan tanu di 13 kabupaten di tujuh propinsi produsen beras terkemuka di Indonesia yang manjadi proyek percontohan penanganan pascapanen. Ketujuh propinsi tersebut adalah Lampung, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan NTT.
Selain membagikan sabitbegerigi, P2HP akan membagikan terpal, mesin pengering, dan mesin penggilingan padi kepada gabungan kelompok tani tersebut. Selama ini perontokan gabah tanpa terpal mengakibatkan kehilangan gabah sebanyak 5 persen. Pemakaian terpal sitergetkan menekan kehilangan hingga 3 persen.

Pertanyaan :
tuliskan jenis paragraf dalam wacana di atas?
tuliskan gagasan pokok wacana tersebut?
Tuliskan permasalahan yang dibahas dalam wacana di atas?

2. Selama tahun 2005, sebanyak 1.600 anak menjadi korban trafficking. Harga seorang anak bervariasi antara Rp 5 juta sampai 20 juta , bergantung pada selera si pembeli. ”Anak-anak perempuan yang berada di jalan paling rawan menjadi korban perdagangan anak. Hal ini dikarenakan perempuan lebih mudah dimanfaatkan menjadi TKW ilegal,”tutur Dirjen Pelayanan Sosial dan Rehabilitasi Sosial, Depertemen Sosial, Puji Astuti di sela-sela penutupan Festival Anak Jalanan di Bandung, Rabu (21/12)
Anak-anak yang rawan itu berumur antara 10-12 tahun. Selain itu, perdagangan anak dilakkukan dengan modus berkedok adopsi. Kasus perdagangan anak di Indonesia melibatkan 32 yayasan yang menjalani proses penyidikan
Mengenai anak jalanan, Puji menjelaskan, terjadi kenaikan anak jalanan pasca kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pasalnya, sebagian besar akar masalah sosial adalah kemiskinan. Akibatnya, ketidakmampuan masyarakat menimbulkan dampak bagi meningkatnya anak jalanan
Kini, diperkirakan jumlah anak jalanan mencapai 130.000 sedangkan tahun lalu 96.000. dari jumlah anak jalanan tersebut sekitar 15 persen di antaranya tidak memiliki orang tua. Mereka juga tidak bersekolah karena harus bekerja di jalanan.

Pertanyaan :
Tuliskan 5W + 1 H yang terdapat dalam wacana di atas
Buatlah wacana di atas menjadi naskah berita yang memperhatikan unsur-unsurnya?




IV ASPEK MENULIS

1. Kelompok Pecinta Alam sekolah Tunas Harapan akan merencanakan kegiatan pedakian di Gunung Merbabu. Berdasarkan hal tersebut buatlah proposal dengan melengkapi unsur di bawah ini :
Judul kegiatan
Latar belakang proposal program
Nama kegitan
Tujuan yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut

2. Bos Anda, Bapak Suhardiman S.E., tiba-tiba berangkat ke luar negeri untuk suatu keperluan yang mendesak sehingga tugas untuk menerima uang pembayaran harga fotocopi Canon terpaksa dikuasakannya kepada Anda sebagai sekretarisnya. Adapun jumlah uang yang akan diterima sebasar Rp 35.000.000,00 sesuai dengan faktur penjualan Np 87654.

a. Buatlah surat kuasa berdasarkan kasus diatas!
b. Gambarkan surat kuasa dengan unsur-unsur kelengkapan

3. Susunlah daftar pustaka bedasarkan data dibawah ini :


Nama Pengarang


Judul Buku/artikel

Data Publikasi

Dr. H.D.Kerap Goray dan Kusuma Wardani


Pengajaran Kebudayaan yang Efektif

Solo, Angkasa Press, 1967

Prof.dr.Lintang Kemilau Wahyu Lestari, M.A.,S.Si

Wahyu itu Turun dengan Begitu Indah. Kumpulan cerita Pendek dengan judul Kekasih-kekasih Ilahi


Gramedia Utama. Jakarta. 2006

Lephen Purwaharjo, Siti Suryani dan Damar Pramudji Widodo


Dari Gunung Merapi hingga Pesisir Kidul

Bernas, 20 Juli 2007. halaman 20

Agus Yulianto, S.Pd

Pemberontakan Melawan Kesedihan Batin Manusia

Bandung. Balai Pustaka Press. 2001


















V ASPEK APRESIASI SASTRA

1. Satria Baju Putih

(Upacara penyerahan tahta kerajaan telah disiapkan. Suasana khidmat. Ciung Wacana menebar senyum ke mana-mana. Prabu Barma Wijaya Kusuma cemberut. Tiba-tiba, masuk serombongan orang berbaju putih. Sebagian membawa pedang samurai menutup gedung pertunjukan. Tak lama kemudian, mereka menyebar ke kedua sayap panggung hingga Ciung Wanara dan Prabu Barma Wijaya Kusumah kembali kelihatan. Keduannya sedang berhadap-hadapan dengan seorang tokoh bersorban dan berpakaian putih-putih?

Ciung Wanara : Apa-apaan ini? Kamu datang tanpa diundang. Kalian menganggu kekhimatan upacara negara. Ini upacara penting, bukan main-mainan.
Satria Baju Hitam : Tentu saja kami datang tanpa diundang. Sejak kapan kamu berkenan mengundang kami? Kalau kami menunggu undangan kamu, jelas mustahil dan sia-sia. Agama melarang kami mengerjakan hal yang sia-sia.
Ciung Wanara : Siapa kamu? Siapakah anda?
Satria Baju Putih : Kenal pada kami pun tidak, bagaimana Anda berani bicara soal undangan? Seolah-olah kita kerabat lama yang saling berlupaan dan gampang kembali bersalaman setelah saling mengingat dan bersapaan. Justru karena kami tak diundang dan tak bakal pernah diundang maka kami datang tanpa diundang.
Ciung Wanara : Baik, tapi sebutkan identitas kamu. Siapakah kamu sebenarnya?
Satria Baju Putih : Tentu saja kami rakyat tuan Raja dan bakal rakyat Anda. Tentu pula kamu berdua tak mengenal kami.
Prabu Barma Wijaya : Dengar ... dengar ... dia rakyatku. Bukan rakyatmu, Kusumah.
Ciung Wanara : (tidak menggunbris Prabu Barma Wijaya Kusumah) Bukan begitu, kalau benar kamu bakal rakyatku, tetntu saya mengenal kamu. Maafkan saya. Saya kira, kamu tadi bukan rakyat saya. Kalau saya tahu kamu rakyat saya, tentu saya mengenal Anda semua. Bukankah Anda semua rakyat saya?

Satria Baju Putih : Belum lagi, tuan. Masih bakal rakyat Anda. Kalau memakai istilah Anda, balon rakyat, yakni bakal calon rakyat Anda.
Ciung Wanara : secara de jure, memang belum. Sebentar lagi. Tapi secara de factokan sudah. Jangan terlalu kaku dan formallah. Pengawal.
Pengawal : Siap, Paduka. (dengan sigap dan tegap. Tapi kemudian selingukan melihat sejumlah orang berbaju puth di sekitarnya)
Ciung Wanara : Persilakan tamu-tamu kita duduk di tempat yang telah disediakan. Mereka rakyat kita. Berlakulah manis pada mereka sepanjang upacara.
Satria Baju Putih : kami tidak diundang, bagaimana Tuan bisa berpikir kami bersedia dipersilakan?

Pertanyaan :
Bagaimana karekter Ciung Wanara dan Satria Baju Putih, sertakan jawaban kalian dengan kalimat pendukung?
Permasalahan apa yang disajikan dalam penggalam drama tersebut?
Gambarkan setting pementasan teks drama di atas?





-= SELAMAT MENGERJAKAN =-

Tidak ada komentar: